Dunia perfilman Indonesia kembali diramaikan dengan kehadiran Film “Gundala” karya sutradara Joko Anwar. Buktinya, film yang diangkat dari komik legendaris ini tembus 1 juta penonton dalam satu minggu.

Jika saat ini kamu lebih mengenal superhero-superhero luar seperti, Superman, Batman, Captain America, dan yang lainnya, maka kamu juga perlu tahu bahwa ada banyak karakter superhero besutan dalam negeri yang tidak kalah keren penampilannya. Dulunya, superhero-superhero besutan dalam negeri ini bisa ditemukan di era 80-an. Sudah 37 tahun berlalu, karakter superhero itu pun kembali muncul.

Melalui perilisan film karya Sutradara Joko Anwar yang berjudul Gundala, para penikmat dunia perfilm an akhirnya bisa menyaksikan bagaimana aksi Gundala dalam bentuk film untuk kedua kalinya. Film Gundala sudah resmi tayang sejak 29 Agustus 2019 lalu. Tapi, bagaimana ya, sejarah dan fakta Gundala hingga bisa diangkat jadi film?

Sosok Komikus di Balik Komik Gundala Putra Petir

Seperti yang diketahui bahwa Film Gundala diangkat dari sebuah komik. Sosok di balik kemunculan komik itu adalah Harya Suraminata Hasmi. Komik berjudul Gundala Putra Petir pertama kali ia buat tahun 1969. Tidak disangka, komik tersebut mendapat sambutan positif dari kalangan pembaca kala itu. Bahkan di saat bersamaan, karakter Gundala disebut-sebut mampu menyaingi kepopuleran Panji Tengkorak, Si Buta dari Gua Hantu dan juga Godam.

Asal Usul Karakter Gundala

Mengenai asal usulnya, diceritakan bahwa semua bermula saat Sancaka yang merupakan seorang peneliti jenius menemukan serun anti petir. Diceritakan bahwa Sancaka ini sangat tertarik dengan ilmu pengetahuan hingga ia lupa hari ulang tahun kekasihnya Minarti. Ya, sebab kelupaan nya itulah, hubungan keduanya harus kandas di tengah jalan. 

Sancaka yang sedang putus cinta kemudian berlari di tengah hujan yang begitu deras dan disambar petir hingga koma. Dalam keadaan tersebutlah sebuah kekuatan misterius tiba-tiba menarik Sancaka ke sebuah planet dan akhirnya diangkat menjadi anak di kerajaan Petir bergeral Kaisar Kronz. 

Cerita pun berawal dari sana. Sancaka akhirnya mempunyai kekuatan mengeluarkan petir dari tangannya. Tidak hanya itu, ia juga memiliki kekuatan lari secepat angin yang diberikan oleh Raja Taifun yang berasal dari kerajaan Bayu.

Sosok Istri Gundala

Sebagaimana kisah dalam film pada umumnya, Gundala juga mengisahkan hubungan asmara. Gundala Putra Petir tidak sengaja bertemu dengan wartawati cantik Sedhah Esti Wulan yang mempunyai keahlian bela diri. Wanita tersebut juga sosok pahlawan dengan nama Merpati. Wanita ini juga lah yang menjadi istri Gundala.

Sudah Pernah Diangkat Jadi Film di Tahun 1981

Bukan hanya sutradara Joko Anwar yang tertarik untuk mengangkat kisah Superhero Gundala ke layar lebar. Di tahun 1981, Lilik Sudijo juga telah membeli lisensi komik karya Hasmi tersebut. Saat itu, karakter superhero Gundala diperankan oleh Teddy Purba. Dalam film tersebut dikisahkan bahwa musuh terberat Gundala adalah Ghazul yang tidak lain adalah bos pengedar barang haram narkoba kelas kakap.

Kembali Diangkat ke Layar Lebar Tahun 2019

Gundala kembali diangkat ke layar lebar untuk kedua kalinya. Sutradara film nya adalah Joko Anwar. Film ini diproduksi oleh Legacy Pictures dan Screenplay Films yang bekerjasama dengan pemilik hak cipta Gundala yang tidak lain adalah Jangan Sinema Bumilangit. Pemeran Sancaka sekaligus Gundala di film ini adalah Abimana Aryasatya. Sedangkan untuk pemeran Wulan atau istri Sancaka adalah Tara Basro.

Tembus 1 Juta Penonton dalam 7 Hari Penayangan

Film Gundala yang disutradarai oleh Joko Anwar ini mendapat sambutan yang luar biasa dari para pecinta perfilman Indonesia. Di hari ketujuh penayangannya, berhasil memperoleh total penonton lebih dari satu juta penonton. Hal ini tentu saja menunjukkan bahwa eksistensi superhero Gundala kembali membuat penasaran para penikmat perfilm-an.

“Sudah ada lebih dari 1.000.000 penonton yang tersambar petir Gundala dalam waktu 7 hari. Terima kasih ya teman-teman,” kata pernyataan pihak ‘Gundala’.

Joko Anwar pun mengucapkan terima kasih kepada penonton Gundala dan berharap sineas lokal lainnya berkesempatan membuat film dengan tema dan genre baru.

“Alhamdulillah penonton film Indonesia bisa menerima film dgn genre baru. Semoga ini berarti sineas Indonesia sekarang punya kesempatan bikin film dgn tema & genre baru, tidak terpaku dgn tema yang sudah sering dibuat,” kata Joko.

“Perfilman Indonesia menarik sekali ke depannya! Terima kasih, teman-teman! Salam dari semua cast dan crew,” lanjutnya.

Nah, itulah sederet fakta dan sejarah Film Gundala. Bagaimana? tertarik untuk menonton?